PENGERTIAN MENGENAI ANIMASI 3D
Pengertian Animasi 3D
Animasi 3D merupakan perkembangan dari animasi 2D. Bisa juga dibilang adanya animasi 3D ini dampak dari perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Animasi 3D adalah suatu objek animasi yang terdapat dalam ruang 3D. Animasi ini tidak hanya memiliki tinggi dan lebar, melainkan juga memiliki volume atau kedalaman (height, widht, depth). Objek animasi bisa berputar dan bergerak layaknya objek aslinya. Tampilannya seolah-olah nyata dan hidup.
Konsep Animasi 3D
Bicara soal konsep, memang apa sih konsep dasar terciptanya animasi 3D?
Animasi 3D terciota karena adanya keinginan manusia untuk membuat gambar seolah-olah hidup dan dapat bergerak sebagai bentuk pengungkapan dari mereka. Hal ini dikuatkan dengan hasil dari penelitian bahwa manusia lebih cepat merespon gambar daripada sederetan tulisan.
Gambar memiliki ragam makna, melalui gambar orang dapat menyampaikan banyak cerita. Mulalui gambar juga, orang dapat mengambil suatu makna yang terkandung dalam gambar tersebut. Tentunya dengan pendapat yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang orang itu.
Nah, hal ini juga berlaku pada animasi. Animasi merupakan serangkaian gambar yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk rangkaian gerak sekuensial. Pesan yang terkandung dalam animasi tersebut bergantung pada imajinasi seseorang yang melihatnya.
Karakteristik Objek Animasi 3D
Dalam ilmu komputer, objek 3 dimensi merupakan teknik grafik yang dipaparkan dalam bentuk objek yang memiliki koordinat X, Y, dan Z. Jadi, setiap objek yang dihasilkan dari aplikasi 3D mempunyai dimensi dengan koordinat X, Y, dan Z.
Objek 3D tersusun atas sekumpulan titik-titik yang memiliki koordinat pada sumbu X, Y dan Z yang membentuk sebuah bidang (face) yang selanjutnya digabungkan menjadi satu kesatuan. Ada beberapa elemen pembentuk objek 3D yang disebut dengan sub-objek.
Apa saja elemen sub-objek itu?
Berikut beberapa elemen pembentuk objek 3D, antara lain:
1. Vertex
Vertex adalaha elemen objek animasi 3D berupa sebuah titik yang terletak pada koordinat X. Y, dan Z. Jika dua vertex digabung menjadi satu akan membentuk edge. Vertex merupakan elemen objek 3D yang paling dasar.
Untuk mengganti atau memanipulasi posisi vertex dapat dilakukan dengan mengganti nilai kordinat X. Y, dan Z pada vertex tersebut. Berikut contoh vertex pada kubus yang ditandai dengan titik merah.
2. Edge
Edge adalah pertemuan setidaknya ada dua vertex. Berikut contoh edge yang bergaris merah.
3. Face
Face adalah gabungan dari 3 titik atau lebih yang tertutup membentuk luasan tertentu. Ada juga yang mengatakan bahwa face adalah bidang permukaan berupa kurva tertutup yang minimal terbentuk dari tiga vertex atau edge (memiliki 3 rusuk atau lebih).
Tahap Dasar Pembuatan Animasi 3D
Membuat animasi 3D tidaklah mudah, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Ini yang proses pembuatannya menggunakan komputer. Berikut 3 tahap pembuatan animasi yang harus dilalui animator, yakni:
1. Modeling
Tahap pertama untuk perbuatan animasi 3D adalah modeling 3D. Pada tahap ini ada dua jenis yang harus dilalui. Kedua proses itu adalah:
a. Solid
Solid merupakan model yang mencirikan volume objek yang akan ditampilkan. Pembuatannya lebih dikarenakan model ini terlihat lebih asli. Model ini sering dipakai untuk simulasi-simulasi medis, seperti aplikasi visual ray tracking, CAD, dan juga kontruksi geometri solid.
b. Shell / Boundary
Shell / Boundary menggambarkan permukaan objek, misalnya batas objek. Bukan volume dari objek, misalnya cangkang yang sangat tipis. Jika dibandingkan dengan model solid, model Shell / Boundary ini lebih gampang untuk dikerjakan. Model ini paling sering digunakan dalam game dan juga film.
2. Animation
Setelah melalui tahap pertama, tahap kedua pembuatan animasi 3D adalah animation. Pada tahap animation terdapat beberapa teknik yan digunakan, antara lain:
a. Traditional Animation
Film animasi pada abad ke-20 untuk proses pembuatannya sebagian besar menggunakan teknik traditional animation. Setiap frame pada film animasi tradisional adalah foto dari gambar.
Gambar tersebut terlebih dahulu digambar di kertas. Untuk menghadirkan ilusi gerakan, dari masing-masing gambar dibuat sedikit berbeda dengan gambar yang sebelumnya.
b. Full Animation
Proses produksi sebuah film animasi tradisional yang memiliki kualitas tinggi, semua diatur menggunakan gambar yang sangat detail dan juga dibarengi dengan gerakan yang sesuai. Pembuatan film animasi penuh dapat menggunakan berbagai cara. Mulai dari animasi yang realistis sampai yang mengarah ke kartun.
c. Limited Animation
Teknik ini menggunakan detail yang masih kurang rinci, tapi gambarnya lumayan stylist dan memakai metode perpindahan. Penggunaan teknik ini sudah menghasilkan animasi dengan biaya efektif untuk media. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah televisi dan internet.
d. Rotoscoping
Teknik rotoscoping adalah teknik dimana animator melacak gerakan live action, frame demi frame. Sumber film bisa secara langsung digandakan dari aktor ke gambar animasi.
e. Live-action/animation
Pada teknik ini yang dilakukan adalah menggabungkan karakter yang telah digambar menjadi sebuah film animasi. Kemudian difilmkan kembali, namun dengan karakter manusia asli serta background nyata.
3. Rendering
Proses akhir dari pembuatan animasi secara keseluruhan adalah rendering. Semua data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling dan animation akan diterjemaahkan dalam sebuah bentuk output.
Jenis Animasi 3D
Animasi 3D memiliki beberapa jenis yang dikelompokkan berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Berikut 3 jenis animasi 3D.
1. Animasi Boneka (Puppet Animation)
Pada jenis animasi ini, objek yang digunakan adalah boneka dan figur lainnya. Objeknya terbuat dari bahan-bahan yang memiliki sifat lentur sehingga mudah untuk digerakkan saat pemotretan bingkai per bingkai.
Misalnya bahan kayu yang mudah untuk diukir, kertas, lilin, kain, tanah lempung, dan sebagainya, agas bisa menciptakan karakter yang tidak kaku dan terlalu sederhana.
2. Animasi Model
Objek dari jenis animasi 3D yang ini bukan berupa boneka dan sejenisnya, melainkan bentuk-bentuk abstrak seperti bola, kubus, balok, prisma, silinder, piramida, kerucut, dan lain-lain.
3. Animasi Pixilasi (pixilation)
Animasi Pixilasi adalah jenis animasi yang menggunakan objek manusia. Pixilasi merupakan suatu teknik pemotretan di mana manusia berbuat atau melakukan sesuatu adegan seperti boneka. Seperti yang dilakukan dalam film animasi pada umumnya.
Itulah pembahasan mengenai animasi 3D, mulai dari pengertian, konsep, karakteristik objek animasi 3D, tahap dasar pembuatan, dan jenis animasi 3D. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat.
sumber: https://qomaruna.com/
Sejarah Animasi 3D
Perkembangan dunia animasi 3D komputer yang pesat dewasa ini memerlukan waktu puluhan tahun dalam proses penciptaaannya. Animasi 3D secara harfiah berarti membawa hidup atau bergerak. Secara umum, menganimasi suatu objek memiliki makna menggerakkan objek tersebut agar menjadi hidup.
Makin maju masa, teknologi semakin hebat. Kita dapat melakukan banyak hal dari teknologi ini. Animasi adalah salah satu ciptaan dari berkembangnya teknologi. Hal ini membuat Dunia Animasi makin disukai, terlebih untuk animasi 3D. Oleh karena-nya, butuh pengertian tentang histori dunia animasi dan pertumbuhannya.
Ini sejarah Dunia Animasi dan Perkembangannya…
Ternyata Dunia Animasi sudah dikenal mulai ribuan tahun lalu. Pada zaman dahulu manusia menjadikan animasi dengan gerak gambar hewan. Perihal ini dibuktikan dengan dijumpainya gambar di gua Lascaux di Spanyol Utara. Ada gambar bison, kuda berkaki delapan, dan celeng di dinding gua tersebut yang diciptakan oleh manusia purba. Sedangkan buat orang mesir kuno, mereka membuat animasi dengan sequence gambar para pegulat dalam gumul buat pajangan dinding. Gambar-gambar ini diperkirakan ada di tahun 2000 sebelum masehi.
Makin berkembangnya dunia televisi pembuat animasi juga merasakan kemajuan. Awalnya, animasi dibuat dalam bentuk 2D. Sebagian hasil karya animasi 2D yang merasakan keberhasilan diantaranya adalah Fantasia (1940) dan Seven Dwarfs (1937) yang merupakan keluaran Walt Disney. Pembuatan dalam dunia animasi ini diawali dengan pembuatan cetak biru gambar yang kemudian digerakkan satu demi satu.
Pada langkah sebelumnya, kertas lukis disketsa menjadi frame di komputer. Sehingga bisa merubah kumpulan gambar-gambar menjadi berkas frame-frame yang telah tersusun dalam alur waktu di dalam komputer. Keyframe dapat diciptakan dengan merubah gerakan sebuah objek yang diberi efek animasi oleh komputer.
Seiring berjalannya waktu, animasi 2D mulai ditinggalkan dan berkembang jadi animasi 3D. Model animasi 3D memiliki panjang, lebar, dan tinggi sehingga hampir serupa dengan objek nyatanya. Pada kemajuannya juga tersedia software pendukung buat animasi 2D seperti GIF animation, Corel Rave dan Macromedia flash. Sedangkan buat animasi 3D terdapat Alias Wave Front AMA, Cinema 4D, dan MAX Studio. Adanya software ini membuat para animator lebih mudah dalam pengerjaan animasi 3D bahkan tak cuma pembuatan obyek saja, namun bisa jua karakterisasi, lighting, proses pewarnaan, obyek morfing. Modifikasi tekstur, dan pemberian effect supaya menyerupai onjek aslinya.
sumber: https://harmonipermata.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar